Legenda
Chupacabra dimulai sekitar tahun 1987, ketika surat kabar Puerto Rico
El Vocero dan El Nuevo melaporkan pembunuhan dari berbagai jenis hewan,
seperti burung, kuda, kambing dan berbagai binatang ternak lainnya.
Makhluk ini dipersalahkan atas pembunuhan serupa yang terjadi di kota
besar Moca pada tahun 1970-an. Sementara pada awalnya diduga bahwa
pembunuhan dilakukan secara acak oleh beberapa anggota dari kepercayaan
sesat/setan yang membutuhkan darah korban untuk persembahan, akhirnya
pembunuhan ini menyebar di sekitar pulau, dan peternakan banyak
dilaporkan kehilangan ternaknya secara misterius. Pembunuhan dilakukan
dengan satu pola yang sama: Masing-masing hewan yang ditemukan mati
memiliki dua gigitan seperti lubang tusukan di lehernya.
Segera
setelah kematian berbagai hewan ternak di Puerto Rico, kematian hewan
lain yang dilaporkan di negara lain, seperti Republik Dominika,
Argentina, Bolivia, Chili, Kolombia, Honduras, El Salvador, Panama,
Peru, Brasil, Amerika Serikat dan, terutama , Meksiko. Pihak berwajib
segera menyelidiki hal ini, mereka pun saling berkoordinasi tapi mererka
tidak memperoleh hasil dari kasus ini.
Baik di Puerto Rico dan
Meksiko, Chupacabra dipercaya sebagai legenda perkotaan. cerita
Chupacabra telah dirilis beberapa kali dalam siaran berita bahasa
Inggris dan Spanyol di seluruh Amerika Serikat, dan merchandise
Chupacabra, seperti T-shirt, topi bisbol, dan bahkan permen, dijual dan
menjadi produk yang laris disana.
PenampakanPada
bulan Juli 2004, seorang peternak dekat San Antonio, Texas, membunuh
seekor makhluk tak berbulu seperti anjing yang menyerang ternaknya.
Makhluk ini sekarang dikenal sebagai Creature Elmendorf.
Bentuk
tubuhnya mirip dengan coyote yang tidak memiliki bulu. Pada bulan
Oktober 2004, dua binatang yang sangat mirip dengan Creature Elmendorf
diamati di daerah yang sama. Yang pertama sudah mati, dan seorang ahli
zoologi lokal yang dipanggil untuk mengidentifikasi binatang itu membawa
spesimen bangkai hewan itu untuk dipelajari oleh para ahli biologi di
Texas, dan menemukan bahwa makhluk itu memiliki semacam gigi taring dan
teridentifikasi sebagai spesies baru yang belum ditentukan.
Di
Coleman, Texas, seorang petani bernama Reggie Lagow menangkap binatang
yang tidak diketahui spesiesnya dalam perangkap yang ia buat. Lagow
menduga binatang itu bertanggung jawab terhadap kematian sejumlah ayam
dan kalkun. Binatang itu tampaknya seperti campuran antara anjing
berbulu, tikus dan kangguru. Binatang misterius itu dilaporkan ke Texas
Parks and Wildlife, tapi Lagow mengatakan dalam sebuah wawancara pada 17
September 2006, bahwa makhluk itu "tertangkap pada hari Selasa dan
dibuang ke tempat sampah pada hari Kamis. "
Pada April 2006,
MosNews melaporkan bahwa Chupacabra terlihat di Rusia untuk pertama
kalinya. Laporan dari Rusia pada awal Maret 2005 menceritakan binatang
yang membunuh hewan dan menghisap darahnya telah muncul di daerah Rusia.
Tiga puluh dua kalkun mati seperti dikeringkan dalam semalam. Laporan
kemudian datang dari desa-desa tetangga saat 30 domba tewas dan darah
mereka telah terkuras habis. Akhirnya saksi mata mampu menggambarkan
Chupacabra tersebut. Pada bulan Mei tahun 2006, para ahli telah bertekad
untuk melacak binatang itu sampai ke hutan.
Pada pertengahan
Agustus 2006 Michelle O'Donnell Turner, Maine, menggambarkan sebuah
sosok mahluk"jahat" makhluk pengerat dengan taring yang telah ditemukan
tewas di sepanjang jalan raya. Binatang misterius itu ternyata disambar
mobil, dan dinyatakan tidak dapat diidentifikasikan. Foto-foto diambil
dan laporan beberapa saksi menggambarkan mahluk itu tidak seperti anjing
atau serigala di daerah tersebut. Selama bertahun-tahun, penduduk Maine
telah melaporkan makhluk misterius dan serangkaian pembantaian hewan
ternak.
Pada September 2006, Lost World Museum mendapatkan
sisa-sisa dari apa yang mungkin disebut Chupacabra. Spotted, diburu dan
dibunuh pada akhir Agustus 2006, Geordie Decker dan Josh Underwood dua
remaja dari Berkshire, New York menyerahkan tulang rubah kecil seperti
binatang yang melompat dan memiliki mata kuning dan strip oranye kepada
pemilik Museum John Adolfi. tulang nya saat ini ditampilkan di situs web
The Lost World Museum sedangkan pengujian lebih lanjut dan investigasi
terhadap tulang belulang itu terus berlanjut.
Pada bulan Desember
2006, seorang petani lokal di Peru mengaku telah melihat makhluk dengan
deskripsi mirip dengan Chupacabra menyerang babi liar di ladangnya.
Orang, kemudian menyebut makhluk itu sebagai "Zahir," (binatang iblis)
petani itu kemudian menghubungi pihak berwenang ketika ia melihat
makhluk itu memakan babi dalam beberapa menit. Makhluk itu kemudian
berlari dengan cepat ketika ia terkejut petani itu membawa senjata.
Penampakan,
paling baru dari chupacabra tercatat di Hawaii di pulau Maui. Saksi
yang tampaknya melihat menggambarkan makhluk setengah manusia setengah
anjing. Cryptozoologists percaya bahwa deskripsi dari Chupacabra yang
berbeda mungkin sebenarnya hanya soal penglihatan.
PenampilanMeskipun
mereka memiliki berbagai perbedaan dalam penampilan, chupacabra juga
memiliki beberapa ciri umum. Mereka semua biasanya digambarkan hanya
setinggi 1 meter atau lebih tinggi, dan berbentuk humanoid.
Jenis
yang paling umum dari Chupacabra digambarkan seperti kadal, memiliki
kulit kasar atau bersisik kehijauan-abu-abu dan duri tajam kecil di
punggungnya. Jika dalam posisi berdiri tingginya sekitar 3 hingga 4 kaki
(1 sampai 1,2 meter) dan melompat dengan cara yang mirip dengan
kangguru. Dalam satu penampakan, makhluk itu melompat 20 kaki (6
meter). Memiliki bentuk muka seperti anjing atau hidung seperti panther,
lidah bercabang menonjol memiliki taring besar, suaranya mendesis dan
memekik saat ada bahaya, serta meninggalkan bau belerang. Ketika
pekikan, beberapa laporan mengatakan bahwa matanya merah bercahaya.
Jenis
lain dari Chupacabra, meskipun tidak seperti biasa, digambarkan sebagai
anjing ras aneh atau anjing liar. Bentuk ini kebanyakan berbulu,
memiliki punggung tulang belakang. Dikatakan bahwa jenis ini mungkin
sebuah contoh reptil seperti anjing. Pada tahun 2001 di Nikaragua mayat
Chupacabra ukuran sedang ditemukan. Mayat hewan itu ditemukan di Tolapa,
Nikaragua, dan dilakukan analisa forensik di UNAN-Leon. Patologist di
Universitas setempat menemukan bukti bahwa makhluk itu seperti anjing
yang tidak biasa dan merupakan spesies yang tidak diketahui.
Beberapa
laporan melaporkan mata merah dari chupacabra itu memiliki kemampuan
untuk menghipnotis dan melumpuhkan mangsa mereka, meninggalkan mangsa
seperti terpaku tidak bisa bergerak, memungkinkan Chupacabra untuk
menghisap darah binatang itu dengan santai nya. Efek ini mirip dengan
gigitan kelelawar vampir, atau ular tertentu atau laba-laba vampir.
Tidak seperti predator konvensional, Chupacabra mengisap seluruh darah
binatang itu (dan kadang-kadang organnya) dengan meninggalkan satu atau
dua lubang seperti vampir.
Teori tentang Chupacabra
Beberapa
cryptozoologists berspekulasi bahwa chupacabras adalah makhluk asing.
Chupacabras secara luas digambarkan sebagai hewan dunia lain, dan
menurut salah satu laporan saksi NASA mungkin terlibat dengan residensi
asing tertentu di bumi. Saksi melaporkan bahwa NASA melewati daerah di
Amerika Latin, dengan trailer yang diduga mengandung makhluk ini dalam
kerangkeng. Kalangan UFOlogy justru percaya bahwa mahluk ini adalah
hasil hybrid antara mahluk bumi dengan spesies Alien, ada beberapa bukti
yang mendukung teori ini. Ada laporan dimana UFO terlihat bersamaan
dengan chupacabras pada saat yang sama. Yang lain berspekulasi bahwa
makhluk itu merupakan hewan peliharaan yang melarikan diri dari mahluk
asing seperti UFO yang mengembara dan sementara tuannya sedang
berkunjung ke Bumi. Chupacabra memang memiliki kemiripan sedikit dengan
spesies Alien Grey dan bisa berarti bahwa mereka saling berkaitan.
Beberapa
orang di pulau Puerto Rico percaya bahwa chupacabras adalah percobaan
genetik dari beberapa lembaga pemerintah Amerika Serikat, yang melarikan
diri dari laboratorium rahasia di El Yunque, sebuah gunung di bagian
timur pulau ketika laboratorium rusak selama badai di awal 1990-an.
Militer AS telah memiliki andil besar di Puerto Rico sejak 1930-an,
dengan basis di sebuah pulau yang digunakan sebagai fasilitas Penelitian
dan Pengembangan (antara lain)senjata biologis sampai hari ini. Bahan
kimia mematikan dipercaya diuji oleh AS pada tanaman dan hewan di Puerto
Rico, semua dilakukan tanpa memberitahu orang lokal atau petani,
Kemungkinan lain penelitian ini melibatkan kelelawar vampir raksasa dimana beberapa fosil telah ditemukan di Amerika Selatan.
Sampai
saat ini hanya dua jenis spesies saja yang masih menjadi kontroversi
dua bidang ilmu yaitu UFOlogy dan Cryptozoology, spesien ini bernama
Chupacabras dan Bigfoot/Yeti. Keduanya di klaim masuk oleh komunitas dua
ilmu tersebut karena setiap kemunculan mereka dilaporkan juga disertai
pemunculan pesawat asing. Kita tidak akan pernah tahu apakah pembahasan
ini masuk dalam MisteriAlienUFO atau DuniaCryptozoology, yang pasti
kedua situs itu memiliki hak untuk membahas kedua mahluk ini.